Berbicara tentang proyek perangkat lunak, apakah Anda pernah melihat bagaimana berbagai perusahaan pengembang perangkat lunak atau perusahaan desain layanan perangkat lunak menggambarkan sebuah proyek? Setelah membaca deskripsi mereka, apakah Anda dapat dengan cepat memahami kebutuhan dan latar belakang proyek secara konkret?

Cara umum untuk mendeskripsikan proyek perangkat lunak biasanya mencakup empat poin berikut:

Pengenalan Industri Klien

Klien yang dilayani oleh proyek perangkat lunak berasal dari berbagai industri. Setiap industri memiliki karakteristik uniknya sendiri, sehingga ketika memperkenalkan proyek kepada orang-orang dari industri yang berbeda, penting untuk memulai dari latar belakang industri. Isi pengenalan latar belakang industri mencakup bagaimana industri ini terhubung dengan kehidupan masyarakat, siapa target pasar atau layanan, peran apa yang dimainkan perusahaan atau individu klien dalam industri tersebut, keyakinan atau karakteristik apa yang dimiliki, dan apa visi masa depan perusahaan... dan sebagainya. Dengan memperkenalkan industri klien, pengembang perangkat lunak dapat lebih memahami sudut pandang yang diajukan oleh klien.

Masalah dalam Proses Bisnis (Kebutuhan)

Ini adalah motivasi terbesar klien untuk muncul. Apa yang menyebabkan klien merasa terganggu dalam lingkungan kerjanya? Apakah alur kerja yang ada perlu didigitalisasi, atau sistem informasi saat ini perlu diatur ulang setelah bertahun-tahun digunakan, atau apakah ada tren baru dalam industri yang memerlukan langkah digitalisasi yang sesuai? Di sini, perlu untuk memahami situasi yang dihadapi klien secara objektif dan empati.

Solusi yang Diajukan

Setelah mencapai kesepakatan dengan klien, perusahaan perangkat lunak secara khusus mengajukan perencanaan dan implementasi proyek yang sesuai dengan kebutuhan, dan berhasil diterapkan dalam alur kerja klien.

Hasil

Dibandingkan dengan solusi lama, setelah menerapkan solusi baru, bagaimana perbedaan dan perubahan yang dibawa kepada klien dapat disimpulkan secara objektif, misalnya: peningkatan efisiensi alur produksi, pengurangan waktu untuk mengintegrasikan informasi, menyediakan saluran baru untuk menjangkau pelanggan...

Menggabungkan empat deskripsi proyek perangkat lunak di atas, dapat membantu kita mendapatkan pemahaman awal tentang proyek tersebut. Dan dalam proses diskusi dengan klien, manajer proyek juga harus memastikan bahwa deskripsi ini jelas dalam pikiran kita. Karena deskripsi proyek perangkat lunak bersifat fleksibel, bisa sesingkat satu kalimat untuk menjelaskan apa yang dilakukan proyek ini, atau bisa berupa laporan panjang yang menjelaskan isi proyek. Pada saat ini, dapat mencoba:

Membangun "nilai inti" yang dapat membangun cakupan proyek

Proyek adalah proyek karena dalam sumber daya yang terbatas, mencapai tujuan tertentu. Namun, dalam proses mencapai tujuan tertentu, jika tidak ada batasan cakupan, pasti akan muncul fungsi "terkait". Kemunculan fungsi terkait ini sangat mungkin akan menambah nilai besar pada keseluruhan solusi, tetapi membutuhkan waktu pengembangan yang lebih lama, menyebabkan tidak dapat diluncurkan tepat waktu; atau mungkin sebenarnya tidak memberikan kontribusi nyata pada keseluruhan solusi.

Contoh:

Klien ingin membangun fungsi "menekan tombol start, maka pekerjaan penjadwalan akan dijalankan secara otomatis" untuk sistem informasi perusahaan. Secara intuitif, mungkin hanya perlu menghubungkan alur kerja berikutnya secara berurutan, namun, situasi pengembangan sebenarnya adalah: mungkin perlu menambahkan logika bisnis terkait seperti izin identitas eksekusi, status eksekusi sebelumnya, apakah sistem terhubung dengan stabil... dan sebagainya, tergantung pada bidang aplikasi sistem ini. Pada saat ini, klien tiba-tiba mengatakan dalam grup diskusi: "Saya ingin merasakan hidup dan bergerak saat menekan tombol start."

Saat mengembangkan perangkat lunak, ketika kita merencanakan fungsi berdasarkan satu cerita pengguna, seringkali perlu menambahkan penilaian skenario kejadian dan mempertimbangkan berbagai logika bisnis terkait, dan ketika klien tidak memiliki keberatan lain pada tingkat fungsi, fokus dapat beralih ke warna antarmuka, pengaturan, perilaku tombol, transisi halaman, dan mulai muncul berbagai keteguhan, selalu berharap tampilan lebih hidup.

Dalam waktu pengembangan yang terbatas, ketika pengembangan fungsi dan antarmuka sistem yang diharapkan klien bertentangan, apa yang harus dilakukan?

Pada saat ini, perlu kembali ke "nilai inti" yang paling mendasar untuk mengonfirmasi waktu yang ada, tenaga kerja, dan prioritas serta kebutuhan fungsi terkait ini. Nilai inti sering kali merupakan slogan singkat dan jelas, seperti mantra yang kuat, yang dapat membantu kita mempertimbangkan untuk menambah atau mengurangi cerita pengguna, mengulangi tiga kali, dan mendapatkan jawaban yang jelas dalam hati!

Dari contoh yang disebutkan di atas, ketika klien menunjukkan keteguhan, kita dapat mengarahkan diskusi untuk mempertimbangkan "Apa manfaat dari tampilan yang lebih hidup untuk operasi sistem informasi perusahaan?" "Jika untuk membuat tampilan lebih hidup, kita perlu memulai dari desain, yang akan menambah waktu tambahan dalam perencanaan, mungkin menyebabkan penundaan peluncuran, apakah ini baik?" Kemudian, ajukan "Saran untuk memodifikasi kebutuhan yang diajukan sesuai dengan 'nilai inti' untuk memprioritaskan, agar dapat diluncurkan tepat waktu dalam jadwal" sebagai tanggapan.

Berdasarkan setiap proyek, tetapkan "nilai inti" yang paling sesuai bersama dengan klien saat berdiskusi

Nilai inti proyek memungkinkan kita, baik dalam diskusi tim pengembangan atau wawancara kebutuhan atau penerimaan dengan klien, seperti membangun mercusuar, memandu kita di lautan diskusi yang luas, agar tidak menyimpang dari topik, kembali ke poros utama proyek untuk berdiskusi.

Jika Anda yang membaca artikel ini juga sedang merasa kesulitan dengan kebutuhan yang diajukan oleh klien, cobalah untuk membuat daftar nilai inti proyek untuk meyakinkan diri sendiri dan klien!